Sejarah Desain Furnitur
WijiPedia – Sejarah desain furnitur memiliki akar yang panjang dan bervariasi, mulai dari zaman kuno hingga saat ini. Beberapa periode penting dalam sejarah desain furnitur meliputi:
1. Zaman Kuno
Kebanyakan furnitur zaman kuno dibuat dari bahan alami seperti kayu, kulit, dan rotan. Beberapa contoh furnitur kuno yang terkenal termasuk tronen (kursi singgasana) dari Mesir Kuno dan thrones (kursi kerajaan) dari Tiongkok Kuno.
2. Abad Pertengahan
Pada abad pertengahan, furnitur mulai dibuat dengan gaya-gaya yang lebih elegan dan rumit. Salah satu contoh furnitur klasik dari periode ini adalah meja makan besar yang terbuat dari kayu berukir dan dipoles.
3. Renaisans
Pada periode Renaisans, furnitur diperkaya dengan ornamen-ornamen yang lebih rumit dan berbagai jenis bahan mulai digunakan seperti emas, perak, dan batu permata.
4. Abad ke-18
Abad ke-18 menandai munculnya gaya Rococo yang berbeda dari gaya klasik dan sangat dipengaruhi oleh seni Baroque. Furnitur Rococo cenderung lebih dekoratif dan penuh dengan ornamen seperti ukiran-ukiran.
5. Abad ke-19
Pada abad ke-19, furnitur menjadi lebih fungsional dan praktis. Gaya Victoria, yang terkenal pada periode ini, menekankan pada keanggunan dan keindahan sederhana. Bahan-bahan baru seperti besi dan kaca juga mulai digunakan dalam produksi furnitur.
6. Abad ke-20
Abad ke-20 ditandai dengan berkembangnya berbagai aliran desain furnitur seperti Art Deco, Bauhaus, dan Modernisme. Gaya-gaya ini menekankan pada fungsi, kenyamanan, dan kesederhanaan. Bahan-bahan seperti baja dan plastik juga mulai digunakan dalam produksi furnitur.
Dalam dekade terakhir, desain furnitur modern juga dipengaruhi oleh teknologi yang berkembang, termasuk penggunaan mesin CNC, teknik pencetakan 3D, dan pemrosesan material berbasis laser. Seiring dengan perkembangan teknologi, terdapat juga tren untuk menggunakan bahan-bahan yang lebih ramah lingkungan dan daur ulang.
Karya: Wiji Furniture